Rabu, 29 Oktober 2014

Puluhan Hektar Padi di Pinrang Puso karena Kemarau panjang


Kemarau panjang yang melanda sejak tiga bulan terakhir menyebabakan puluhan hektar padi di Pinrang, Sulawesi Selatan mengalami puso. 

Kekurangan pasokan air sejak tanam menyebakan padi tumbuh kerdil dan tingginya hanya lebih dari satu jengkal. Meski sempat berbuah namun tanaman padi layu karena kekeringan. Para petani yang frustasi ini hanya pasrah lantaran tak ada sumber air di sekitar lokasi untuk menyelamatkan padi mereka dari bencana kekeringan. 
Sawah yang kekeringan
Padi yang tumbuh kerdil dan tampak kehitam-hitaman seperti telah terbakar ini tingginya hanya satu jengkal lebih. Hamparan lahan yang kering tampak hitam seperti telah terbakar. Kemarau panjang sejak hampir tiga bulan terakhir membuat petani kesulitan menyelamatkan padi mereka dari bencana kekeringan. 

Berbagai upaya telah dilakukan petani seperti menyedot air dari dasar selokan dan membuat sumur di lahan mereka agar tanaman padi bisa selamat dari bencana kekeringan. Sayangnya upaya ini tak banyak membuahkan hasil, lantaran debit air tak cukup untuk mengairi areal lahan yang luas. 

Samiang, seorang petani di desa Pajalele Pinrang mengaku seperti prihatin saat menyaksikan padinya yang belum sempat dipanen, kini kering alias puso. Samiang hanya pasrah menyaksikan sekitar satu hektar lahannya kekeringan. 

Petani transmigran asal jawa ini telah melakukan berbagai upaya menyelamatkan padinya seperti menyedot air dari dasar selokan. Namun, air selokan keburu habis sementara lahannya tak kunjung mendapat suplai air secara merata. 

“Tak mungkin bisa diselamatkan pagi. Padinya berbuah tapi kering sebelum berisi.” ujarnya pekan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar